Peningkatan Kompetensi Software Engineer Bersama Industri

Deskripsi Program

Program intensif ini dirancang sebagai jembatan yang menghubungkan kompetensi guru SMK dengan standar profesional industri Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) melalui kolaborasi dengan Mitra Industri dan mengacu pada Skema Sertifikasi Software Engineer LSP TIK Level 6. Total durasi pelatihan adalah 240 Jam Pelajaran (JP), yang terbagi dalam dua fase utama.

Fase I: Pembelajaran Daring Intensif (200 JP)

Fase Daring ini berfokus pada penguasaan teori mendalam, praktik analitis, dan perancangan yang sesuai dengan unit-unit kompetensi inti LSP TIK. Pelaksanaan dilakukan melalui Virtual Workshop, Coding Clinic, dan Self-Paced Learning.

1. Orientasi dan Fondasi Profesi (20 JP): Guru akan memulai dengan sesi pengenalan standar SKKNI dan Skema LSP TIK, serta membandingkannya dengan praktik Software Engineering modern, termasuk pengantar metodologi Agile/Scrum. Fase ini memastikan guru memiliki kerangka berpikir profesional sebelum masuk ke materi teknis.

2. Analisis Kebutuhan Komprehensif (Requirement Elicitation) (100 JP): Ini adalah modul terpanjang dan paling krusial, berfokus pada penguasaan Unit Kompetensi 1 hingga 6. Guru akan mempelajari teknik-teknik untuk mengidentifikasi Tujuan (Goal), Domain Knowledge, Pemangku Kepentingan (Stakeholders), Business Rules, serta Lingkungan Operasional dan Organisasi dari sebuah proyek perangkat lunak. Pembelajaran didominasi oleh Virtual Workshop dan praktik Pemodelan Sistem (UML) untuk menghasilkan dokumen Analisis Kebutuhan.

3. Perancangan Dasar & Dokumentasi UI/UX (60 JP): Modul ini meliputi Unit Kompetensi 7 dan 8. Guru akan dilatih untuk Mendefinisikan dan Menyusun Dokumen Rancangan User Interface (UI). Fokusnya adalah pada prinsip desain User Centric, praktik wireframing dan prototyping menggunakan tools standar industri (misalnya Figma), dan menyusun dokumentasi rancangan UI/UX yang terstruktur dan informatif.

4. Final Project Daring & Mentoring (20 JP): Sebagai puncak dari pembelajaran daring, guru akan mengerjakan studi kasus industri secara mandiri. Guru diwajibkan menyusun satu set lengkap dokumen Software Requirement Specification (SRS) dan Dokumen Rancangan UI yang divalidasi oleh mentor profesional. Tahap ini diakhiri dengan sesi peer review dan coaching individual untuk memastikan seluruh unit kompetensi telah terintegrasi dengan baik.

Fase II: Penguatan Luring dan Sertifikasi (40 JP)

Fase ini memerlukan kehadiran fisik dan bersifat validatif, memastikan kompetensi yang dipelajari telah sesuai dengan realitas industri dan siap diakui secara profesional.

1. Imersi Industri & Best Practice (20 JP): Guru akan mengikuti Kunjungan Industri atau Magang Singkat di perusahaan mitra. Kegiatan ini bertujuan untuk mengamati dan memvalidasi langsung workflow dan standar kualitas yang diterapkan di dunia kerja, khususnya dalam proses pengumpulan kebutuhan dan Quality Assurance (QA). Pengalaman ini menjadi bekal nyata bagi guru untuk merevisi dan memperkaya modul ajar di SMK.

2. Uji Kompetensi Kredensial Mikro (20 JP): Seluruh rangkaian program diakhiri dengan Asesmen Kompetensi yang dilaksanakan oleh Asesor LSP TIK bersertifikasi. Uji ini meliputi verifikasi portofolio proyek (SRS dan Dokumen UI), uji tertulis untuk mengukur pemahaman, dan uji praktik untuk mendemonstrasikan keterampilan yang dikuasai. Guru yang dinyatakan kompeten akan memperoleh Sertifikat Kredensial Mikro yang mengesahkan penguasaan mereka terhadap unit-unit Software Engineer LSP TIK Level 6.

Melalui struktur 240 JP yang terencana ini, program Kredensial Mikro tidak hanya meningkatkan pengetahuan teknis guru, tetapi juga menjamin bahwa kompetensi yang dimiliki selaras dengan kebutuhan industri, menciptakan lulusan SMK yang lebih relevan dan siap kerja.